5 Makanan Khas saat Hari Raya Tradisional Korea

Selama hari raya tradisional di Korea, seluruh keluarga berkumpul dan membuat makanan khusus untuk disajikan di meja pada upacara peringatan leluhur. Makanan-makanan ini berfungsi untuk mempersatukan unit keluarga dan setiap makanan memiliki arti khusus, seperti kebahagiaan, umur panjang, atau kesuksesan finansial. Untuk merayakan liburan ini layaknya orang Korea, cobalah membuat salah satu makanan khas ini dan berbagi dengan keluargamu!
 
Jeon

Jeon adalah pancake gurih yang dibuat dengan melapisi bahan pilihan dengan adonan tepung ringan lalu menggorengnya dalam wajan dengan sedikit minyak. Bahan yang digunakan akan mengubah rasa sepenuhnya. Beragam jenis jeon dapat disaksikan selama musim liburan Korea, tapi hampir bisa dipastikan kamu juga akan melihat kimchi jeon (panekuk kimchi), haemul pajeon (panekuk makanan laut dan daun bawang), gogi wanja jeon (bakso daging yang digoreng), kkochi jeon (tusuk sate pancake), dan gamja jeon (panekuk kentang). Di luar masa liburan, jika kamu ingin mencoba jeon yang lezat, pergilah ke jalan khusus jeon. Dekat Stasiun Hoegi di Kereta Bawah Tanah Seoul Jalur 1, kamu akan menemukan banyak restoran yang menjual haemul pajeon kental di Jalan Pajeon Stasiun Hoegi. Untuk berbagai jeon, kunjungi Jalan Mapo Jeon, yang terletak di dekat Stasiun Gongdeok di Kereta Bawah Tanah Seoul Jalur 5 & 6.
 
Japchae

Japchae adalah salah satu hidangan yang sering disajikan saat hari raya di Korea. Japchae merupakan gabungan kata dari bahasa Korea “jap” yang berarti campuran dan “chae” dari “chaeso” yang berarti sayur. Faktanya, japchae juga mengandung daging, jamur, dan bihun, serta digoreng dengan bumbu kecap. Meskipun bahan-bahannya saling melengkapi saat dicampur, bahan-bahan tersebut harus dicincang dan digoreng terlebih dahulu secara terpisah sehingga membutuhkan banyak usaha. Saat orang tua menyiapkan japchae, tidak jarang mereka melihat anak-anak menunggu untuk mencicipi hidangan lezat tersebut.
 
Mandu

Mandu adalah pangsit yang terbuat dari cangkang berbahan dasar tepung, diisi dengan berbagai bahan cincang, seperti daging, sayuran, atau kimchi. Selain beragam isian yang tersedia, mandu juga dapat diolah dengan beberapa cara berbeda: dalam sup, direbus, dikukus, atau digoreng. Pada Seollal (Tahun Baru Imlek), banyak keluarga menambahkan mandu ke dalam mangkuk tteokguk (irisan sup kue beras). Bahan-bahannya berpadu serasi, dan mandu digunakan sebagai simbol yang mewakili harapan tahun baru yang damai selama upacara peringatan. Ada banyak makanan khas mandu di seluruh negeri. Di Seoul, Jaha Sonmandu membuat sup mandu yang lezat, sedangkan Wonju Kimchi Mandu di Wonju terkenal dengan kimchi mandu yang tebal, dan Miseongdang di Daegu menawarkan mandu pipih yang hanya diisi bihun dan kucai.
 
Tteokguk

Pada pagi hari Seollal, orang Korea mengucapkan selamat Tahun Baru, menyapa orang yang lebih tua, dan makan tteokguk (irisan sup kue beras)! Meskipun ada sedikit variasi berdasarkan wilayah, tteokguk standar dibuat dengan memotong stik kue beras panjang menjadi irisan tipis dan kemudian merebusnya dalam kaldu sapi. Sebelum disajikan, kuahnya diberi hiasan telur dan serpihan rumput laut. Kue beras putih dan kuahnya melambangkan awal Tahun Baru dengan awal yang bersih, sedangkan kue beras yang panjang dan irisan bundar masing-masing melambangkan umur panjang dan kemakmuran. Orang Korea juga akan mengucapkan “Saya makan semangkuk tteokguk” untuk menandakan bahwa mereka bertambah satu tahun karena orang Korea sebelumnya menghitung usia dimulai pada hari pertama tahun tersebut.
 
Songpyeon

Kalau bicara tentang Chuseok, songpyeon adalah makanan pertama yang terlintas di pikiran. Songpyeon adalah sejenis kue beras yang dibuat pada masa panen Korea dengan biji-bijian baru di tahun tersebut. Kue beras tersebut diletakkan di atas charyesang (meja upacara leluhur) sebagai simbol rasa syukur atas hasil tahun tersebut. Meskipun dahulu kala banyak keluarga yang berkumpul dan berbagi ucapan selamat satu sama lain sambil membuat kue beras ini, kini banyak keluarga yang membeli yang sudah jadi dari toko. Kue beras ini terbuat dari adonan beras yang baru dipanen, diisi dengan kacang-kacangan, kacang merah, wijen, chestnut atau bahan bergizi lainnya lalu dikukus. Kue beras ini mendapatkan nama dan aroma khasnya karena dikukus di atas hamparan daun pinus (“song” berarti pinus dalam bahasa Korea).
 
 
Info Lebih Lanjut
 
1330 Korea Travel Helpline: +82-2-1330 (Bahasa Korea, Inggris, Jepang, Mandarin, Rusia, Vietnam, Thailand, Melayu)
 

*Kolom ini terakhir diperbarui pada September 2023 sehingga informasinya mungkin berbeda dari yang disajikan di sini. Kami sarankan untuk memeriksa pembaruan sebelum berkunjung.